Skip to main content

Bahasa Indonesia di Raodah

Dahlan Dahi

Catatan Wartawan Tribun, Dahlan Dahi, dari Madinah

RAODAH
adalah sepotong surga di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.  Kawasan suci yang tak seberapa luas ini terletak antara mimbar dan makam Nabi Muhammad SAW.

Semua jamaah haji maupun umroh selalu berusaha sekuat tenaga untuk masuk ke kawasan Raodah di dalam Masjid Nabawi ini untuk salat maupun berdoa karena diyakini sangat makbul.

Tahun 2009 ketika umroh, saya belum melihat ada pengumuman yang dipasang di salah satu sisi Raodah.

Sekarang saya melihat pemandangan berbeda. Ada pengumuman yang ditulis di kain putih. Ada lima kain di sana, berarti ada lima pengumuman dalam lima bahasa. Salah satunya adalah bahasa Indonesia.

Tiga lainnya tertulis dalam aksara Arab, sedangkan satunya lagi dalam versi bahasa Inggris.

Pengumuman tertulis dan tinta merah dan hitam. Di sana tertulis “Saudara Saudara” tanpa tanda hubung (-). Saya tersenyum. Lumayanlah. Walau salah, toh ditulis dalam bah2asa Indonesia.

Tidak semua jamaah beruntung mendapati pengumuman dalam bahasa mereka. Jamaah haji yang sedang melaksanakan arbain berasal dari hampir seluruh negara di dunia. Ada jamaah dari Afrika, Amerika Latin, Kanada, Amerika Serikat, Eropa, negara-negara pecahan Soviet, maupun negara-negara Asia. Jamaah China juga termasuk ada di sana.

Pengumuman itu kira berisi imbauan agar jamaah yang berhasil masuk Raodah tidak berlama-lama berdoa atau salat demi memberikan kesempatan kepada jamaah lainnya untuk menikmati Raodah.

Polisi menjaga Raodah 24 jam. Maklumlah, ratusan ribu jamaah harus diatur dan dijaga agar tidak berdesak-desakan di Raodah yang kira-kira hanya mampu menampung seratusan jamaah.

Bahasa Indonesia memang menjadi salah satu bahasa asing paling populer di Mekah maupun Medinah, dua kota suci. Berbagai pengumuman, brosur, iklan, maupun buku ditulis dalam bahasa Indonesia.

Petugas haji, pedagang, penjaga masjid, dan polisi sebagian mengerti percakapan ringan dalam bahasa Indonesia.

Mekah dan Madinah serasa di rumah sendiri.(*)


Laporan ini dimuat di Tribunnews.com, tribun-timur.com, Tribun Timur edisi cetak


Laporan Haji dan Umroh 



 

Comments

Popular posts from this blog

Makassar: Balezza Cafe

Gedung baru Balezza Cafe (kanan) di samping Imperial Aryaduta Hotel, Pantai Losari Makassar. Arsitektur bangunan ini klasik, dihiasi lukisan timbul dengan kesan kuat arsitektur Eropa. Menarik di tengah kecenderungan simplisiti ala model minimalis.  

Foto Haji Kalla, Ayahanda Jusuf Kalla

Dahlan Dahi dan Marissa Haque

Sudah cukup saya bersabar.  Beberapa postingan dan tuduhan keji Ibu Dr @MarissaHaque perlu saya klarifikasi. Beliau menuduh saya:  1. Tidak pernah salat  2. Kader Forkot  3. Kader PDIP  Sebelum saya menjawab tuduhan itu, saya jelaskan latar belakangnya. Tahun 2012 lalu, Dr @MarissaHaque mendatangi saya di kantor Tribunnews di Jakarta.  Beliau minta semua berita perseteruannya dengan Adhie MS dihapus.  Ada lebih 20 berita. Ini, antara lain, beritanya Dia juga minta bertemu wartawan yang menulis berita tersebut. Dua permintaan itu saya tolak. Saya minta tunjukan berita mana yang salah agar dikoreksi, tidak dihapus. Tidak ada. Permintaan agar ketemu langsung wartawan yang menulis saya tolak karena sebagai pemimpin, saya harás bertanggung jawab terhadap tulisan wartawan. Mengapa Marissa Haque ingin menghapus semua berita perseteruannya dengan Adhie MS? Sederhana. Kata Ibu Marissa ketika itu, setiap kali dia search di Google tentang namanya, selalu m...