Skip to main content

Densus vs Teroris di Solo: Kronologi Saling Tembak

Dahlan Dahi

 Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ikrob Didik Irawan 

Sumber: TRIBUNnews.com
 
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Detasemen Khusus Anti Teror (Densus 88) menembak dua orang yang diduga terlibat dalam kasus penembakan Pos Polisi Mall Singosaren. Saat penangkapan, sempat terjadi baku tembak. Satu orang terduga teroris dan satu anggota densus meninggal.

         Latar Belakang dan Perkembangan Kasus Penembakan Solo

 Penembakan oleh pasukan elit tersebut dilakukan sekitar pukul 21.00. Saat itu kedua terduga teroris sedang mengendarai motor dari arah timur ke barat di jalan veteran 1, Kelurahan Tipes.

Saat tiba di sebelah selatan Lotte Mart, kedua terduga lantas dipepet oleh mobil yang dikendarai oleh rombongan Densus. Saat akan ditangkap, kedua terduga teroris itu melakukan perlawanan. Kedua belah pihak pun terlibat baku tembakk di depan warung makan Pak Slamet.

 "Suara letusan terdengar beruntun. Banyak sekali, mungkin ada belasan kali. Warga sekitar ketakutan," kata seorang warga sekitar yang tak mau menyebutkan namanya, Jumat (31/8/2012).

Tembakan Densus mengenai pelaku hingga keduanya tersungkur di tepi jalan. Di bekas lokasi, terlihat berceceran darah dan pecahan kaca helm. Dua terduga teroris dikabarkan tewas dan satu anggota Densus 88 bernama Bripda Suherman juga tewas tertembak.  

"Satu teroris kepalanya pecah terkena tembakan. Bahkan isi kepala sampai berceceran di tengah jalan. Pokoknya sangat mengerikan," kata warga yang mengaku bernama Suryadi.

 Kedua terduga teroris itu langsung diangkut menggunakan mobil ke arah barat. Proses pengangkutan itu berlangsung sangat cepat. Warga sekitar termasuk para pedagang langsung diminta pergi. 

 "Semua diminta pergi. Dua orang pedagang yang ada di sekitar lokasi penembakan yakni Slamet dan istrinya dibawa polisi. Sepertinya mau dijadikan saksi karena melihat penembakan," kata Suryadi lagi. 

Polisi langsung menstrilkan lokasi. Garis polisi di pasang dari pertigaan Lotte Mart ke barat hingga sejauh sekitar 200-an meter. Di sekitar lokasi dijaga ketat oleh polisi bersenjata lengkap. 

Warga yang mencoba mendekat ke lokasi diminta pergi. Saat baku tembak, peluru dari senjata terduga teroris ada yang mengenai anggota Densus. Mengakibatkan anggota Densus bernama Bripda Suherman meninggal dunia.

"Luka tembak yang diderita cukup parah. Kabarnya anggota Densus itu gugur," katanya. Namun belum ada ketarangan resmi terkait kondisi polisi tersebut. Sejumlah informasi menyebutkan polisi yang gugur tersebut bernama Bripda Suherman. 

Sementara terduga teroris yang tewas bernama Farhan. Di lokasi kejadian, tim labfor terlihat mencari selongsong peluru. Bercak darah yang berceceran di jalan juga dibersihkan. (*)

 

Comments

Popular posts from this blog

Makassar: Balezza Cafe

Gedung baru Balezza Cafe (kanan) di samping Imperial Aryaduta Hotel, Pantai Losari Makassar. Arsitektur bangunan ini klasik, dihiasi lukisan timbul dengan kesan kuat arsitektur Eropa. Menarik di tengah kecenderungan simplisiti ala model minimalis.  

Foto Haji Kalla, Ayahanda Jusuf Kalla

Dahlan Dahi dan Marissa Haque

Sudah cukup saya bersabar.  Beberapa postingan dan tuduhan keji Ibu Dr @MarissaHaque perlu saya klarifikasi. Beliau menuduh saya:  1. Tidak pernah salat  2. Kader Forkot  3. Kader PDIP  Sebelum saya menjawab tuduhan itu, saya jelaskan latar belakangnya. Tahun 2012 lalu, Dr @MarissaHaque mendatangi saya di kantor Tribunnews di Jakarta.  Beliau minta semua berita perseteruannya dengan Adhie MS dihapus.  Ada lebih 20 berita. Ini, antara lain, beritanya Dia juga minta bertemu wartawan yang menulis berita tersebut. Dua permintaan itu saya tolak. Saya minta tunjukan berita mana yang salah agar dikoreksi, tidak dihapus. Tidak ada. Permintaan agar ketemu langsung wartawan yang menulis saya tolak karena sebagai pemimpin, saya harás bertanggung jawab terhadap tulisan wartawan. Mengapa Marissa Haque ingin menghapus semua berita perseteruannya dengan Adhie MS? Sederhana. Kata Ibu Marissa ketika itu, setiap kali dia search di Google tentang namanya, selalu m...