Skip to main content

Kekuatan Spritual di Tanah Suci

Dahlan Dahi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dahlan Dahi dari Mekkah

TRIBUNNEWS.COM, MEKKA - Sebut saja namanya Ibu Aisah, jamaah ONH Plus Tarif Tour dari Samarinda. Janda 51 tahun ini berjalan terpincang-pincang, bermasalah dengan kolesterol, dan sulit makan. Di dalam koper menuju Mekkah, dia membawa “segudang obat”.

Tiba di Mekah, setelah dua hari tidak makan, hanya meminum air putih, dan tidak tidur pulas selama perjalanan, Ibu Aisah bersama rombongan melakukan umrah.

Ini pekerjaan fisik yang luar biasa: mengelilingi Kabah tujuh kali (sekitar dua kilometer) di tengah terik matahari Mekkah pada suhu sekitar 45 derajat Celcius dan melalui Sai tujuh putaran (juga sekitar dua kilometer).

Dengan semua prosesnya sejak dari bus pengantar hingga balik lagi, kira-kira Ibu Aisah hari itu berjalan kaki sekitar enam kilometer.

Semua itu dilakukan Ibu Aisah setelah melewati penerbangan panjang dari Jakarta-Dubai-Jeddah dan perjalanan bus Jeddah-Aziziah (Mekah).

Tahukah Anda, selama perjalanan itu, Ibu Aisah tidak makan sama sekali karena tidak menyukai makanan pesawat. "Saya hanya minum air putih," katanya, "Dan saya terus berdoa semoga dimudahkan".

Apakah Ibu Aisah minum obat sehingga bisa kuat dan berjalan kaki begitu jauh? Tidak. Obatnya disimpan di koper.

"Saya tidak minum obat sama sekali. Subhanallah. Apa yang saya minum saya niatkan menjadi obat," katanya. Air matanya menetes, terharu, seolah tidak percaya apa yang terjadi.

"Sebelum berangkat, banyak keluarga mengkhawatirkan kaki saya yang pincang. Alhamdullilah, semua berjalan lancar".

Begitulah, kekuatan hati Ibu Aisah mengalahkan fisiknya yang lemah.


Laporan ini dimuat di Tribunnews.com, tribun-timur.com, Tribun Timur edisi cetak

Laporan Haji dan Umroh 






 

Comments

Popular posts from this blog

Makassar: Balezza Cafe

Gedung baru Balezza Cafe (kanan) di samping Imperial Aryaduta Hotel, Pantai Losari Makassar. Arsitektur bangunan ini klasik, dihiasi lukisan timbul dengan kesan kuat arsitektur Eropa. Menarik di tengah kecenderungan simplisiti ala model minimalis.  

Foto Haji Kalla, Ayahanda Jusuf Kalla

Dahlan Dahi dan Marissa Haque

Sudah cukup saya bersabar.  Beberapa postingan dan tuduhan keji Ibu Dr @MarissaHaque perlu saya klarifikasi. Beliau menuduh saya:  1. Tidak pernah salat  2. Kader Forkot  3. Kader PDIP  Sebelum saya menjawab tuduhan itu, saya jelaskan latar belakangnya. Tahun 2012 lalu, Dr @MarissaHaque mendatangi saya di kantor Tribunnews di Jakarta.  Beliau minta semua berita perseteruannya dengan Adhie MS dihapus.  Ada lebih 20 berita. Ini, antara lain, beritanya Dia juga minta bertemu wartawan yang menulis berita tersebut. Dua permintaan itu saya tolak. Saya minta tunjukan berita mana yang salah agar dikoreksi, tidak dihapus. Tidak ada. Permintaan agar ketemu langsung wartawan yang menulis saya tolak karena sebagai pemimpin, saya harĂ¡s bertanggung jawab terhadap tulisan wartawan. Mengapa Marissa Haque ingin menghapus semua berita perseteruannya dengan Adhie MS? Sederhana. Kata Ibu Marissa ketika itu, setiap kali dia search di Google tentang namanya, selalu m...